Sambut Ramadhan, SMKN 8 Buru Bersama Warga Desa Waeperang Bersihkan Masjid
NAMLEA, INVESTIGASIMALUKU. COM- Memasuki bulan suci Ramadhan, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 8 Buru melaksanakan kegiatan bakti sosial (Baksos) bersama masyarakat Desa Waeperang dan sekitarnya membersihkan rumah ibadah.
“ Pihak sekolah bekerjasama dengan warga masyarakat melakukan bakti sosial di kawasan Masjid At Taqwa agar saat melaksanakan ibadah shalat menjadi bersih dan nyaman, “ ucap Kepala SMKN 8 Buru, La Agu Tambunaloko, S.Pt, Kamis (27/2/2025)
La Agu menjelaskan, sebelum kegiatan berlangsung ia sudah berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Desa Waeperang. Dari koordinasinya, mendapat respon pemerintah desa dan masyarakat setempat.
Kata dia, kegiatan ini sangat berguna bagi para siswa untuk menunjukan jati diri mereka sebagai siswa yang peduli akan kebersihan lingkungan.
“ Bulan suci Ramadhan sudah di depan kita semua. Olehnya itu, kerja bakti ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada siswa untuk mencintai kebersihan, ucapnya.
Menurutnya, bakti sosial seperti ini, tidak hanya dilakukan di sekolahnya, tetapi juga lingkungan masyarakat. Apalagi di tempat – tempat ibadah.
Selain itu, kata dia, kerja bakti tersebut juga bertujuan untuk promosikan SMK Negeri 8 Buru kepada mayarakat tentang kepedulian terhadap lingkungan serta nilai – nilai keimanan.
“ Bakti sosial ini juga bertujuan untuk mempromosikan sekolah kami kepada anak tingkat SMP sederajat untuk melanjutkan studi pendidikannya di selolah kami, “ katanya.
Pihaknya menambahkan, semasa kepemimpinannya, jumlah siswa meningkat 90 orang lebih bila di bandingkan dengan pimpinan lama yang hanya 69 orang.
Karena itu, dia berkomitmen untuk selalu melakukan sosialisasi dan koodinasi dengan pihak – pihak terkait untuk pengembangan mutu pendidikan sesuai dengan kompetensi keahlian mereka kepada warga setempat sehingga dapat memantik animo orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah yang kini dipimpinnya itu.
“ Harapannya, melalui pengembangan mutu pendidikan di sekolah dapat menarik perhatian anak untuk melanjutksn studinya ke sekolah kami. Prinsipnya, metode pembelajaran yang diterapkan adalah 30 persen siswa mendapat meteri di sekolah dan 70 persennya adalah uji praktek dengan sendirinya siswa mandiri dan mengalokasikan diri mereka menjadi tumpuan hidup bagi orang – orang di sekitar mereka, “ tandasya (IM-02)