
Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Buru bersama pimpinan Majelis Asma'ul Husna menggelar zikir dan doa bersama di gedung sekretariat Asma’ul Husna jalan pendopo wakil bupati tepatnya disamping kos – kosan 151, kota Namlea, Kabupaten Buru, Senin (9/6/225)
NAMLEA, INVESTIGASI MALUKU. COM – Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Buru bersama pimpinan Majelis Asma’ul Husna menggelar zikir dan doa bersama di gedung sekretariat Asma’ul Husna jalan pendopo wakil bupati tepatnya disamping kos – kosan 151, kota Namlea, Kabupaten Buru, Senin (9/6/225)
Kegiatan yang dilakukan rutin setiap malam Senin setelah shalat Isya pada pukul 09.00 WIT ini bertujuan untuk meminta perlindungan dan mubarak (keberkahan) Allah SWT terhadap kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Buru, Ikram Umasugi, SE dan Sudarmo agar kedepannya bisa mewujudkan kesejahtraan di Bumi Bupolo.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Buru, Rizal Faisal IPA, S.Sos, M.Si kepada media ini menjelaskan, zikir yang dilakukan itu semata – mata untuk me doakan
“ Zikir yang dilakukan ini semata – mata untuk mendoakan kepemiminan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Buru sehingga kedepannya masyarakat kabupaten Buru bisa menikmati kesejahtraan, “ ucap Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Buru, Rizal Faisal IPA, S.Sos, M.Si, Senin (9/6/2025).
Rizal menuturkan, selain mendoakan para pemimpin di kabupaten yang berjuluk Retemena Barasehe itu, zikir juga bertujuan untuk meminta keselamatan, kesejahteraan , petunjuk dalam pengambilan keputusan serta meminta kekuatan kepada sang pencipta sehingga Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Buru dapat menjalankan amanah pengabdian sesuai visi dan misi mereka.
“ Zikir ini diikuti oleh seluruh masyarakat, tokoh agama maupun pemerintah daerah. Kegiatan ini kami lakukan dengan bacaan ayat suci Al-Quran, shalawat dan doa bersama, “ ujarnya.
Di kesempatan yang sama, Habib Muhammad Abdullah Alatas menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan ibadah itu merupakan hajat wajib yang memiliki niat baik demi membangun bumi Bupolo kedepan.
Menurut Habib, kegiatan Asma’ul Husna di Namlea itu sifatnya insidental dan berkolaborasi dengan tokoh agama setempat. Hal ini menunjukan pentingnya peran spritual dalam menjaga kelancaran dan keamanan proses demokrasi di daerah itu.
Dia mengaku, keterlibatan Nahdlatul Ulama dengan Majelis ini adalah sebuah korelasi yang sangat bersinergi untuk mengimplementasikan hal-hal yang sifatnya religius demi pembangunan kabupaten Buru di bidang agama maupun lainnya.
“ Kami keluarga besar Asma’ul Husna merasa keterpanggilan hati untuk melakukan hal – hal yang sifatnya religius melantunkan ayat suci Alquran dan seperti biasanya kita rutin berdzikir, “ tandas Habib. (IM-02)