
Pemerhati Pendidikan Maluku, A. Kadir Serawak, S.IP
Pemerintah Harus Mengubah Stigma Negatif Pendidikan Vokasi
Oleh: A. Kadir Serawak, S.IP
INVESTIGASIMALUKU.COM – Pendidikan vokasi di Provinsi Maluku seyogianya terus gencar di sosialisasikan dan di promosikan secara besar – besaran oleh Pemerintah pusat maupun daerah.
Hal ini bertujuan untuk mengubah stigma negatif terhadap pendidikan vokasi, karena pendidikan vokasi memiliki prospek yang cerah untuk generasi bangsa.
Banyak orang tua dan siswa seringkali menganggap pendidikan vokasi sebagai pilihan kedua setelah masuk universitas. Padahal pendidikan vokasi memiliki prospek yang cerah bagi siswa.
Lulusan pendidikan vokasi memiliki banyak pilihan karir yang menarik dan menjanjikan. Dengan keterampilan dan keahlian yang mereka kuasai bisa langsung terjun ke dunia kerja dan meraih kesuksesan.
Peluang karir bagi lulusan pendidikan vokasi terbilang sangatlah banyak antara lain, industri manufaktur, industri otomotif, industri pariwisata dan perhotelan, industri kreatif, industri teknologi informasi, dan wirausaha.
Meskipun banyak sekali peluangnya, namun seringkali pendidikan vokasi ini di anggap sebagai anak tiri. Padahal, justru pendidikan ini memiliki kekuatan super bila di bandingkan dengan pendidikan SMA yang metode pembelajarannya bersifat umum. Disamping itu, pendidikan vokasi juga membuka peluang yang mungkin selama ini tidak banyak di ketahui masyarakat.
Bayangkan saja, lulusan sarjana hingga saat ini masih kebingungan mencari kerja setelah lulus, tetapi bagi lulusan SMK atau sekolah vokasi sudah siap tempur di dunia kerja.
Sekolah kejuruan ini bisa dibilang sebagai jantung pembangunan ekonomi sebuah Negara. Karena pendidikan yang satu ini lebih fokus pada pengembangan keterampilan praktis dan keahlian spesifik yang tentunya dibutuhkan langsung di dunia kerja.
Kekuatan super lainnya yang dimiliki pendidikan vokasi adalah menjawab kebutuhan industri, mengurangi pengangguran, meningkatkan daya saing bangsa, dan dapat meningkatkan wirausahawan muda. Keren, kan ?.
Dari penjelasan mengenai keunggulan dan kekuatan super pendidikan vokasi diatas, maka tak terlepas dari sebuah tantangan yang harus diatasi agar dapat memberikan kontribusi yang maksimal bagi pembangunan bangsa.
Tantangan yang kini dihadapi oleh pendidikan vokasi antara lain, stigma negatif, kurikulum yang belum relevan, kualitas guru dan fasilitas yang kurang memadai, kurangnya keterlibatan industri dan masih banyak tantangan lainnya yang perlu diatasi oleh pemerintah.
Tantangan bukanlah sebuah problem yang mestinya jauh dari perhatian dan sentuhan nyata Pemerintah. Olehnya itu, sebuah tantangan harus diatasi pula dengan strategi yang komprehensif dan berkelanjutan.
Dengan demikian, dari satu demi satu penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa strategi pengembangan pendidikan vokasi dapat meliputi, revitalisasi kurikulum, peningkatan kualitas guru, pengadaan dan peningkatan fasilitas, peningkatan kerja sama dengan industri, promosi dan sosialisasi pendidikan vokasi, serta pemberian beasiswa dan bantuan biaya pendidikan kepada siswa yang berprestasi dan siswa kurang mampu. (***)