
Suasana siswa dan siswi SMK Negeri 3 Seram Bagian Barat sedang melakukan praktek di sekolah, Sabtu (27/7/2025)
PIRU, INVESTIGASIMALUKU. COM – Minimnya tenaga pendidik dan kependidikan khususnya bagi tenaga guru vokasi di satuan pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Provinsi Maluku tentu saja menjadi tantangan bagi pendidikan vokasi.
Selain fasilitas seperti laboratorium, bengkel, dan peralatan praktik yang lengkap, pemenuhan terhadap guru-guru vokasi seyogianya perlu dilakukan secara optimal di sekolah yang berada di daerah terpencil.
Kepala SMK Negeri 3 SBB, Yanti Ode, S.Pd kepada media ini, Sabtu (26/7/2025) mengaku, sekolah yang dipimpinnya saat ini masih minim tenaga guru vokasi, sehingga komitmennya untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi masih terkendala.
“ Guru vokasi merupakan investasi bagi satuan pendidikan SMK di Maluku khususnya di sekolah kami, tetapi sampai saat ini kami masih kekurangan guru vokasi. Olehnya itu, saya minta kepada Pemerintah seyogianya dapat membijaki masalah ini, “ kata Yanti.
Kepsek yang dikenal ramah ini menyebutkan, guru vokasi yang dimiliki sekolahnya itu berjumlah 11 orang. Dari jumlah tersebut, lima orang telah mengikuti upskiling di pendidikan vokasi. Sementara sisa enam guru lainnya belum mengikuti upskiling.
“ Jadi sampai saat ini total guru produktif di sekolah kami berjumlah 11 orang. Dengan demikian apabila ketersediaan tenaga guru vokasi di sekolah kami di penuhi secara baik, maka siswa bisa belajar dengan optimal, “ pungkasnya. (IM-01)