
Santri dan Santriawati SMK Negeri 7 Buru foto bersama usai mengikuti pesantren kilat di bulan Ramadhan, Selasa (18/3/2025)
NAMLEA, INVESTIGASIMALUKU. COM – Peningkatan pendidikan karakter dan budi pekerti luhur di era kemajuan teknologi digital bagi peserta didik di sekolah sangatlah penting untuk dilakukan. Dimana lulusan pada sebuah satuan pendidikan tak hanya dilihat dari prestasi angka, melainkan penanaman karakter dan moral peserta didik setelah mereka lulus dari sekolah.
Menyikapi hal tersebut, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Buru kembali melaksanakan kegiatan pesantren kilat di sekolah usai pelaksanaan ujian sekolah (US) tahun ajaran 2024-2025.
Kepala SMK Negeri 7 Buru, Nasir Hadi S.Pd, M.Pd kepada media Investigasimaluku.com, Selasa (18/3/2025) menjelaskan, kegiatan pesantren kilat yang digelar oleh sekolahnya itu akan berlangsung selama empat hari terhitung sejak Senin sampai dengan Kamis (20/3/2025).
Nasir menyebutkan, kegiatan yang berlangsung di ruang aula sekolah setempat, Selasa (18/3/2025) ini juga menghadirkan para ustad bersama dewan guru, santri dan santriawati (peserta didik).
“ Ujian sekolah sudah selesai. Untuk mengisi waktu di bulan Ramadhan ini kami melaksanakan kegiatan pesantren kilat. Diharapkan melalui kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat peserta didik serta dapat menanamkan karakter yang mumpuni ketika mereka lulus sekolah nantinya, “ ujar Nasir.
Sementara itu, Ustad Yudha Agista dalam ceramah singkatnya menyebutkan sesuai dengan tema, “ Memaknai Al- Qur’an Sebagai Pendoman Hidup “ tentu saja peserta didik dituntut untuk bisa membaca dan mengamalkan Al – Qur’an dengan baik dan benar.
“ Sebagai orang Islam pondasi pertama untuk memperbaiki bacaan kita adalah di mulai dengan bacaan surat Al-Fatiha misalnya saat menunaikan ibadah shalat, “ pesan Ustad Yudha.
Menurutnya, sebagai pedoman atau pegangan bagi umat manusia, anak didik SMK Negeri 7 Buru harus di berikan penguatan agar memaknai pentingnya Alquran di kehidupan sehari-hari seperti di bulan Suci Ramadhan. Apalagi kata dia, membaca Alquran di bulan Suci Ramadhan akan di lipat gandakan pahala yang begitu besar nilainya.
Karenanya dia mengingatkan kepada peserta didik sekolah ini untuk membacanya karena disitulah letak keistimewaan kitab suci umat Islam.
Dia bahkan menyikapi satu pertanyaan siswa dalam kegiatan tersebut dengan pertanyaan apa hukumnya bagi orang yang berpuasa tanpa menunaikan shalat.
Dari pertanyaan tersebut, Ustad Yudha mengartikannya ibarat keranjang yang di lubangi kemudian di isi dengan air maka akan sia – sia.
Diakhir ceramahnya, ustad Yudha senantiasa mengajak semua peserta didik SMK Negeri 7 Buru untuk lebih giat dan semangat membaca Al – Qur’an, sehingga pikiran dan hati menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
“ Ada satu kata yang tersirat jagalah hati jangan kau nodai jagalah hati cahaya ilahi. Alquran adalah cahaya hati kita pedoman hidup kita. Saya berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat membaca Alquran sehingga menjadikan anak yang berakhlak tul karimah, “ pintanya. (IM-02)