
Kepala SMK Negeri 7 Buru, Nasir Hadi, S.Pd, M.Pd
NAMLEA, INVESTIGASIMALUKU. COM – Burhanuddin, S.Pd, M.Pd mewakili Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Buru sekaligus mewakili Maluku mengikuti kegiatan seleksi pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (Pembatik) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Hal ini disampaikan Kepala SMK Negeri 7 Buru Nasir Hadi, S.Pd, M.Pd kepada Investigasimaluku.com, Kamis (8/5/2025) diruang kerjanya. Dia mengungkapkan, Burhanuddin, S.Pd, M.Pd merupakan salah satu guru inovatif yang dinyatakan lulus sebagai guru inovatif setelah mengikuti kegiatan seleksi pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (Pembatik).
Kata Nasir, selain kegiatan Pembatik , Burhanuddin merupakan salah satu peserta dari Provinsi Maluku yang pernah menjuarai kegiagan Jambore GTK Inovatif se- SMK Tingkat Nasional yang bertemu dengan guru Inovatif se – Nusantara di Jakarta.
Nasir menjelaskan, kegiatan Pembatik dan Jambore GTK Inovatif ini di selenggarakan oleh Kemendikbud melalui uji seleksi di Provinsi Maluku yang di ikuti oleh hampir seluruh sekolah. Dari sekian guru SMK se- Maluku yang di seleksi Burhanuddin satu – sarunya guru yang lolos dan mewakili provinsi Maluku di tingkat Nasional.
“ Hanya satu peserta yang dibutuhkan dari Maluku, dan setelah melalui seleksi pa Burhanuddin satu – satunya peserta yang lulus ke tingkat nasional untuk mewakili Provinsi Maluku, “ ucap Nasir.
Dia mengaku, kegiatan tersebut memberikan dampak positif, sebab dapat meningkatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan serta mendorong inovasi pembelajaran berbasis teknologi bagi guru di seluruh Indonesia.
Selain itu, kata dia, Burhanuddin merupakan salah satu guru atau peserta terbaik dari SMK Negeri 7 Buru yang dianggap paling dominan untuk mengikuti kegiatan yang diselenggarakan Kemendikbud itu.
“ Saya sangat merasa bangga memiliki guru yang memiliki kompetensi dan memberikan manfaat bagi tenaga pendidik untuk meningkatkan motivasi , kreatifitas, dan profesionalisme dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang baik, “ ujar Nasir.
Dia mengapresiasi baik semua guru – gurunya apabila melakukan terobosan baru melalui kegiatan yang diselenggarakan Kemendikbud termasuk kegiatan diklat fungsional yang bertujuan untuk menumbuhkan kemapuan kinerja guru dalam menggunakan TIK.
“ Hampir semua tenaga pendidik di sekolah yang dipimpinnya itu rata – rata memiliki kualitas dalam mengarahkan study pembelajarannya sesuai dengan jurusan mereka masing – masing, “ singkatnya.
Sementara itu, Burhanuddin mengatakan, kegiatan Pembatik yang diselenggarakan Kemendikbud itu sudah melalui seleksi di Provinsi Maluku beberapa waktu lalu.
“ Saya urutan pertama sehingga terpilih untuk menjadi seorang duta Maluku yang akan di seleksi lagi untuk bersaing dengan juara – juara dari berbagai daerah di Jakarta, “ ungkap Burhanuddin.
Burhanuddin mengaku, selama di Jakarta ia tetap optimis , semangat dan terus belajar untuk mampu berkompetisi dengan peserta lain baik dari Indonesia bagian barat maupun tengah.
Dia menyebutkan, ada sekitar 41 orang yang mengikuti kegiatan Pembatik dan diseleksi lagi hingga terpilih untuk diberangkatkan ke Negara Korea sebagai pertukaran antara guru Indonesia dengan Korea yang merupakan salah satu negara dengan daya saing digital global karena menduduki peringkat ke -6 Negara terkuat di dunia.
“ Alhamdulillah saya termasuk salah satu dari 41 peserta yang akan di seleksi lagi sesuai permintaan Kemendikbud di Jakarta yang hanya membutuhkan 8 orang peserta untuk diberangkatkan ke Korea. Insha Allah, saya salah satunya, “ ujarnya sembari berdoa.
Dia melanjutkan, sambil menunggu hasil seleksi di Jakarta, ada tahapan seleksi yang di uji diantaranya mampu berbahasa Inggris, penguasaan informatika, mampu mendeskripsikan suatu masalah yang berhubungan dengan sekolah serta cara mengatasi nya.
“ Selama mengikuti kegiatan di Kemendikbud, semua peserta yang diseleksi menggunakan bahasa Internasional (bahasa Inggris) sebagai bahasa percakapan, “ katanya.
Pihaknya menambahkan, melalui Kemendikdasmen, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan telah resmi membuka pertukaran guru Indonesia–Korea yang bertujuan meningkatkan kompetensi mengajar, membangun jaringan global serta memperkenalkan budaya Indonesia di Negara Korea.
“ Mulai dari saat ini saya mempersiapkan diri untuk lebih giat berlatih tarian Cakalele untuk memperkenalkannya ke Negara Korea ketika saya terpilih menjadi salah satu dari delapan peserta guru Inovatif yang akan diberangkatkan ke Korea. Saya butuh doa dan dukungan dari semua pihak untuk mengikuti kegiatan tersebut, “ pintanya. (IM-02)