
Asisten II Pemprov Maluku, Kasrul Selang bersama Dinas ESDM dan masyarakat adat Buru rapat membahas penataan Gunung Botak yang berlangsung di kantor Gubernur Maluku, Rabu (9/4/2025).
AMBON, INVESTIGASIMALUKU.COM – Penataan Gunung Botak (GB) di Kabupaten Buru kini di bahas Pemerinrah Provinsi Maluku bersama masyarakat adat Bupolo. khususnya para koperasi yang menggarap kawasan emas.
Rapat yang dipimpin Asisten II Pemprov Maluku, Kasrul Selang yang juga diikuti Dinas Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM) ini berlangsung, di kantor Gubernur Maluku, Rabu (9/4/2025).
Dalam rapat itu, diputuskan sejumlah poin penting, mulai dari penataan kawasan Gunung Botak hingga registrasi koperasi tersebut.
Kapsodin adat Soar Pito Soar Pa, Ali Waela mengatakan, tambang emas itu penting untuk kembali ditata. Karena, koperasi yang sudah memiliki izin tambang rakyat (IPR) dari Kementerian ESDM bisa beroperasi.
“ Penataan Gunung Botak penting. Alasannya, agar kawasan tambang bisa bersih dari penambang ilegal,” kata Kapsodin Ali Wae kepada Investigasimaluku.com, Jumat (11/4/2025).
Ali mengaku, pembersihan tambang emas dari PETI, telah disampaikan saat rapat. Ada Ketua Koperasi Sekunder Ruslan Arif Soamole dan Sekretarisnya Nico Nurlatu.
Karena itu, akui Ali, dari hasil rapat dengan Asisten II itu, menghasilkan beberapa poin penting antara lain, sosialisi, penataan, penandaan titik kordinat, serta pengosongan tambang Gunung Botak.
“ Nantinya ada rapat antara Gubernur, Kapolda dan Pangdam Pattimura untuk pembersihan Gunung Botak, “ jelasnya.
Ia menambahkan, saat rapat tersebut, pemerintah juga mewajibkan koperasi membuat laporan lingkungan atau Amdal dan harus disiapkan dalam kurun waktu enam bulan.
Selain itu, kata dia, dalam rapat itu, ada juga modi momi atau registrasi regestrasi koperasi ke Kementerian ESDM yang bertujuan agar kedepannya koperasi akan membayar pajak bagi negara.
Pihaknya menyebutkan, 10 koperasi yang akan menggarap tambang emas di Desa Dava, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru, antara lain, Kai Wai Bumi Lalenn, Putra Kaiely Bersatu, Wahidi Mnamut Mandiri, Sekunder Kaiely Peta Telo, Marahidi Karya Mandiri, MMA Suel Mandiri, Nusa Ina Solissa Grup, Putra Dara Manis Mandiri, Parrusa Tanila Baru, Fena Rua Bupolo, dan Baheren Floli Kai Wai.
“ Nanti Kadis ESDM Maluku bersama 10 pimpinan koperasi berangkat ke Jakarta untuk mengurus pembayaran pajak oleh koperasi tersebut, “ ujarnya. (IM-02)