Penggunaan Dana Paskibraka di Kecamatan Lilialy Sesuai Kebutuhan, Camat : Tak Ada Penggelapan
NAMLEA, INVESTIGASIMALUKU.COM- Dana pelaksanaan HUT ke-79 RI tahun 2024 di Kecamatan Lilialy , Kabupaten Buru sudah sesuai dengan peruntukannya.
Hal ini berdasarkan hasil laporan panitia yang di sampaikan oleh ketua seksi usaha dana saat rapat pembubaran panitia sekaligus pemberian piagam sertifikat kepada 17 anggota Paskibraka Kecamatan Lilialy. Dana tersebut senilai Rp 43 juta yang bersumber dari sumbangan berbagai pihak.
Camat Lilialy, Mohamad Natzer Waiulung kepada media ini, Senin (26/8/2024) menjelaskan, sesuai rinciannya Rp 31.562.000 diperuntukan untuk pembiayaan pelatihan Paskibraka yang terdiri dari biaya makan dan minum 46 hari, seragam atau costum latihan, pengadaan baju paskibraka lengkap hingga pemberian insentif atau uang saku kepada 17 orang anggota Paskibraka dan tiga orang pelatih dan biaya lainnya.
Sementara sisa anggaran Rp 12 juta lebih dibagikan per bidang sesuai kebutuhan tiap bidang yang meliputi bidang seksi acara, bidang seksi perlengkapan, bidang seksi lomba, konsumsi dan lain – lain.
“ Total dana pelaksanaan perayaan upacara HUT RI ke 79 di Kecamatan Lilialy sebesar Rp 43 juta itu berasal dari sumbangan sukarela dari 5 desa yang berada di wilayah Kecamatan Lilialy dan beberapa sumbangan dari berbagai pihak baik itu tokoh masyarakat pengusaha dan lain lain, “ ungkap Waiulung.
Kata Waiulung, sejak pandemi covid- 19 hingga saat ini, Kecamatan Lilialy tidak tersedia anggaran untuk pelaksanaan hari – hari besar Nasional, apalagi perayaan HUT RI tahun 2024. Karena itu, atas kebijakan Pemerintah Kecamatan melalui kepanitiaan melakukan penggalangan dana dari Pemerintah Desa dan berbagai pihak baik lainnya baik tokoh masyarakat, pengusaha maupun swasta.
Waiulung mengaku, setelah penggalangan dilakukan, dana yang terkumpul di alokasikan untuk pembiayaan Paskibraka sebesar RP 31 juta dan sisanya Rp 12 juta lebih diperuntukan per bidang baik itu bidang seksi acara, perlengkapan meliputi sewa tenda, sound sistim, konsumsi berupa makan dan snack , bidang lomba dan biaya lainnya.
“ Sejumlah dana tersebut setelah dirincikan dengan semua biaya pemakaian dan pembinaan Paskibraka ternyata tidak cukup, namun atas usaha dan kerja sama dari semua pihak baik panitia maupun masyarakat setempat upacara memperingati HUT ke-79 RI di Desa Sawa Kecamatan Lililay berjalan lancar sukses dan penuh khidmat. Perlu kita syukuri bahwa meskipun dananya kecukupan, kegiatan terselenggara dengan penuh keneriahan, “ katanya.
Camat yang dikenal ramah ini menambahkan, untuk Paskibraka Kecamatan Lilialy diberikan porsih lebih untuk pembiayaan karena semua kebutuhan mengenai persiapan sangat di perhatikan mulai dari makan dan minum selama pelatihan berlangsung.
Hal tersebut bertujuan agat tetap menjaga stamina dan kesehatan para anggota Paskibraka, pelayanan kesehatan oleh chek medis setiap minggu dan asupan gizi secara rutin diberikan oleh panitia.
Selain itu, lanjut dia, kebutuhan lainnya seperti perlengkapan fasilitas dan atribut untuk Paskibraka tidak terlepas dari perhatian panitia selama latihan hingga pada puncak perayaan 17 Agustus 2024 lalu.
Sementara intensif atau uang saku yang di berikan kepada anggota Paskibraka adalah bentuk apresiasi dan ungkapan rasa terima kasih karena telah berlatih secara maksimal dan melaksanakan tugas mulia untuk upacara kenaikan dan penurunan bendera sang saka merah putih saat upacara bendahara yang berlangsung di lapangan bola Kornama, Desa Sawa.
“ Jangan mencederai semangat dan suka cita serta rasa syukur atas kemerdekean bangsa Indonesia yang dahulu di perjuangan oleh pahlawan dan para leluhur kita dengan ikhlas mengorbankan segalanya demi memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini, “ ujarnya.
Pihaknya menambahkan, dari hasil laporan panitia dana perayaan HUT RI ke 79 tahun itu khususnya untuk Paskibraka bukan bersumber dari pagu anggaran Kecamatan, tetapi sumbangan dari lima Desa lingkup Kecamatan Lilialy dan juga beberapa pengusaha sehingga peruntukannya disesuaikan dengan kebutuhan.
Karenanya dia menegaskan, dalam pengelolaan dana tersebut sangat transparansi dan tidak ada penggelapan atau penyalahgunaan dana seperti yang disampaikan beberapa oknum secara sepihak kepadanya. Opini publik yang beredar ditengah lingkungan masyarakat mengenai penggelapan dana Paskibraka dinilai hoax atau tidak benar sehingga menimbulkan kontropersi serta telah mencederai nama baiknya.
“ Keterangan dari ketua panitia, Rohmat Soamole yang juga Pj Kades Sawa justru dana yang digunakan pun tidak cukup sehingga panitia masih memiliki hutang yang belum terselesaikan pasca kegiatan tersebut berakhir, “ ujarnya. (IM)